BUNGA RAMPAI: REBAH LUNGLAI

Wednesday, July 29, 2009

REBAH LUNGLAI

Dan kurebahkan sebuah hati pada sebuah nama yang asing dari satu impian yang lama ku simpan tapi tak dapat kugapai dan meleburkan tubuhku kearah kekelaman pada sudut dimana cahaya tak dapat lagi menjangkau kulitku, akupun berdiam didalam kesendirianku.

Kebosananku adalah kebencian yang keluar dari hati yang tidak dapat berbicara atas keadaan yang sedang di hadapinya

Aku tersadar ,
Ketika matahari menyilaukan mataku dan tidurku terjaga atas mimpi yang tidak dapat kumengerti. Dan aku telah berada pada pertengahan usia pepohonan

Aku melihat kesedihan yang dipancarkan oleh mata semua manusia itu adalah kesedihan yang ada dalam setiap gerak tubuhku sendiri.
Setiap jengkal tubuhku merasakan kesediahan semua manusia

Melihat betapa sinar mata kuyu manusia itu berbicara pada jiwaku didalam

Haruskah aku berbangga dengan rasa itu ataukah aku hanya menjadi kasihan pada diriku sendiri sebab aku berbaring diam
Membiarkan bahtera waktu membawa pikiranku berjalan semaunya

Seperti halnya sebuah peradapan yang hanya dapat disebut peradapan bila manusia menilainya dengan harapan bahwa hal itu akan memberikan keuntungan baginya sendiri. Link

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home

Link pesta sarumpaet online counter

Web Site Hit Counters
Dell Canada Store