BUNGA RAMPAI: August 2009

Wednesday, August 19, 2009

AKU LAHIR DARI ANGIN

Dari sebuah pandangan aku lahir dan membesar hingga aku dapat bergerak seperti angin
Mengapa engkau berjalan pada malam hari
Jawabnya …
Matahari menyilaukan mataku, keringat manusia menyakiti hatiku maka aku pergi waktu malam saja.
Engkau sungguh beruntung,
Aku berjalan dan sinar mata penderitaan manusia menimpaku ku hingga aku tersandung di jalanan yang dilaluinya dan mereka menginjakku walau aku telah meminta tolong.
Mereka melihat tapi tak mendengar
Ketika aku menitikkan air mata melihat mereka menangis mereka tak mengangggapnya bahkan mereka menuduh aku berpura pura
Lantas aku bertanya apakah aku prihatin atas itu semua
Tidak semua bahkan bila ia menangis dalam penyesalan yang paling dalam itu hanyalah air mata
Berbicara hanya dengan pandangan saja dan manusia mengerti hanya dengan melihat itulah hidup yang abadi dimana kedamaian dapat bersemi
Semua manusia bukan lagi melihat menurut alam pikirnya tetapi bekerja sebab dia dibuat untuk tidak berpikir tetapi mengikuti hati nurani.
Terkutuklah kau yang mengaku filsuf
Yang dipuja bangsa bangsa dalam jaman akhir hidupmu
Yang menjadi tauladan bagi anak anak dunia
Yang membuat pola pikir anak pada ayahnya berbeda dan pola pikir ibunya tak bermakna
Aku katakan padamu
Kini
Senyuman bagi laki laki hanyalah sebuah tangisan
Tangisan adalah sebuah aliran kehidupan
Kehidupan adalah keindahan yang terpisah dari untaian perjuangan yang masih bersisa dari pergumulan atas keinginan nafsu, jiwa, pikiran, dan suara hati, yang berdiam dalam raga.
Dan perjuangan hanyalah usaha mengulur waktu untuk memperlambat kehidupan menuju diam yang tak berkesudahan. Link

ENGKAU MENCIBIR

Pada pagi hari berdirilah aku di depan sekumpulan orang yang memandangku dengan mencibir dan berkata dalam hatinya
orang ini berbicara tentang hal hal yang tidak berarti. Marilah kita bercengkerama sejenak hingga waktu dia selesai bicara kita telah cukup membagi waktu pada hal hal yang kita sendiri tidak pernah ingin untuk mengetahuinya. Aku berkata dalam satu hari berapa harapan menjadi kekecewaan bukankah lebih baik membuang harapan agar kecewa tidak lagi menjadi sakit hati.
Kutuangkan sebuah kesedihan yang kuperoleh dari sinar mata seorang wanita dan membenci diriku atas kesedihan yang kudapatkan dari tatapan itu.
Berbicaralah aku dengan sebuah roh yang datang dari kubur
“Apakah engkau” tanyaku
tidak tahu
Aku lahir dari masa lalu yang telah mati dan tak dapat tumbuh lagi Ibarat api aku tidak punya tujuan tidak juga mundur kebelakang sebab waktu tak mampu berbalik
Umpamakanlah sebuah batu yang terlempar aku tidak dapat menolak dorongan yang membawa aku melaju tak dapat jua menghindar menghantamkan tubuhku sendiri pada tujuannya. Link

Saturday, August 1, 2009

AKU BERBICARA DENGAN TUHAN, KATANYA

aku terjaga dari tidurku ketika isteriku menepuk kakiku, aku melirik pada sekeliling tempat tidur dan mendapati anak- anakku sedang lelap tertidur.Setelah mandi aku merapatkan 2 buah kursi untuk meminum teh manis, karena kami tidak memiliki meja makan ataupun meja tamu untuk duduk bersantai, hanya 2 buah kursi lipat yang ada di dalam rumah petak tipe 36 yang kami cicil perbulannya.
sambil menunggu teh manis yang masih panas aku teringat pada seorang pengemis yang menodongkan bokor kosong kepadaku. Aku merogoh saku baju dan mengeluarkan satu lembar seribu kumal dan memberikan kepadanya. Tanpa sedikit rasa terima kasih ia berpaling dan kembali menyodorkan bokor pada orang disekitarnya, seorang pengemis tua dengan pakaian kumal tanpa sungkan, tanpa rasa terima kasih menodongkan bokor pada setiap orang, sinar matanya tertuju padaku. aku tertegun melihat tatapan itu, rasa iba dan rasa bersalah bergayut kuat di hatiku. Ada apa dengan ku. Akan tetapi tiba tiba saja aku telah berada di satu tempat yang sangat hening, kabut menyelimuti seluruh tubuhku dan aku berjalan menyusuri sebuah lorong yang sunyi dan damai sekali, dan aku melihat seseorang berdiri membelakangiku dan berkata : Ada apa denganmu ?

Tidak ada apa apa pak, mengapa tiba tiba saja aku telah berada disini?


aku mencoba menatap orang yang berbicara padaku tapi tak satupun gambaran yang dapat kuberikan tentangnya. Ia masih membelakangiku dan tatapannya menjurus di kejauhan, aku semakin mendekat dan mencoba menatap apa yang ada dari tempatnya berdiri dan aku tertegun .
Bukankah itu bumi ?
Ya ! jawabnya singkat.
dan aku mencoba melihat rumahku yang baru saja ku tinggalkan aku tidak ada duduk di kursi yang baru saja ku geser tetapi teh manis yang baru saja kutuang dari cangkir besar masih mengepulkan uap panas,
Tempat apakah ini?
Tanyaku padanya sambil melirik dan aku tidak melihat wajah disitu hanya kabut putih yang semakin besar dan membesar mengelilingiku hingga aku sendiri tidak dapat melihat tanganku sendiri tetapi dengan jelas ia berbisik ditelingaku
"lihatlah ke bumi arahkanlah matamu pada apapun yang kamu inginkan dan lihatlah apakah ada yang tersembunyi darimu. bahkan satu helaan nafaspun dapat kamu lihat jelas dari setiap manusia tak satupun terlewat dari pandanganmu bahkan ketika satu cibiran dari seorang yang paling ujung dimuka bumi terlihat nyata dihadapanmu dan sangat dekat seperti engkau sedang berhadapan dengannya
dengan semua manusia satu persatu
dan engkau melihat gerak hati dan pikirannya dihadapanmu berjalan tidak tersembunyi.
Akulah yang menciptakan alam semesta dan segala isinya. dan kepadaku semua benda menghadap dan berbicara. Adakah yang tersembunyi dariku ?
Berhadap hadapan aku dengan seluruh helaan nafasmu dan jiwamu dan segala jalan pikiranmu dan tak satupun yang tersembunyi dihadapanku.
sudahkah kau sadari betapa pun engkau memungkiri jalan pikiranmu sendiri aku telah mengetahuinya. Usahlah pandang pada apa yang terjadi dihadapanmu tetapi berikanlah satu kesempatan kepada satu keinginan dari orang lain kiranya itu dapat membahagiakanmu. Link
Link pesta sarumpaet online counter

Web Site Hit Counters
Dell Canada Store